Kamis, 14 Oktober 2010

Anak Panti Dicabuli Suami Pengurus Panti

*Mawarwati: Tidak Benar dan Bohong
LUBUKLINGGAU
-Dua anak perempuan dari Panti Asuhan Budi Mulya milik Pemkab Musi Rawas di Jl Bengawan Solo Kelurahan Ulak Surung Kecamatan Lubuklinggau Utara II, mengaku menjadi korban pencabulan. Pelakunya diduga adalah suami dari pengurus panti, yakni inisial KS (40).

Dua anak perempuan itu adalah PH (14), LS (16). Bahkan perbuatan asusila tersebut, ada yang terlihat oleh anak-anak lainnya. Persoalan ini, Rabu (13/10) sekitar pukul 16.00 WIB diceritakan anak-anak tersebut kepada Musirawas Ekspres.

Dijelaskan PH, perbuatan tidak senonoh dari KS dialaminya saat Ramadhan lalu. Saat itu ia sedang tertidur di dalam kamar anak perempuan, namun saat akan makana sahur, seorang temannya keluar dan lupa menutup pintu kamar.

Sehingga KH pun masuk ke dalam kamar perempuan, dan berpura-pura membangunkan anak panti asuhan wanita. Namun ia memegang perut PH dan membelai ramabutnya. “Sehingga saya terbangun,” ungkap PH.

Kejadian itu dibenarkan oleh KS (16), menurutnya saat itu ia sedang tidur-tiduran di sebelah PH. “Saya melihat KS sedang memegang perut PH. Namun PH dan temannya yang lain terbangun, sehingga dia lasngung keluar kamar,” jelasnya.

Pengakuan tersebut juga didukung oleh temannya satu kamar, FR. Menurutnya ketika ia terbangun, melihat temannya PH yang masih tidur, perutnya dipegang KS dan rambutnya dibelai

Hal yang sama juga dialami LS, kejadiannya dialami Agustus lalu sekitar pukul 17.00 WIB lalu. Bermula saat itu sedang berada di sumur, tiba-tiba dari belakang dipegang oleh pelaku KS, lalu secara sepontan ia berteriak dan marah, namun KS hanya ketawa saja.

Selain dugaan asusila, persoalan menjual bantuan untuk Panti Asuhan juga diungkapkan anak-anak panti lainnya. Seperti diceritakan AR (14), ia pernah diperintahkan oleh pengurus panti asuhan untuk mengangkut beras dan kambing yang sepengetahuannya adalah bantuan itu ke dalam mobil, selanjutnya dijual.

”Mengenai persoalan ini, ditambahkan AR, mereka juga pernah mengirimkan surat ke Pemkab Musi Rawas agar pemimpin Panti Asuhan Budi Mulya segera diganti,” tambahnya, yang dibenarkan anak panti lainnya.

Warga sekitar Johansyah, kepada Musirawas Ekspres mengungkapkan ia mendapatkan laporan dugaan tersebut dari anak-anak panti. “Laporannya seperti bantuan yang sering diterima untuk keperluan anak panti itu sering tidak tepat sasaran, dan juga suami pengurus panti asuhan sering memegang-megang anak panti wanita yang tinggal di sana,” jelas Johansyah.

Namun selama ini, anak-anak panti tersebut takut untuk melaporkan, karena sering diancam oleh pengurus panti asuhan itu. Bahkan untuk memberitahukan orang tua mereka saja, anak panti tidak berani, lantaran diancam.

Ketua Pengurus Panti Asuhan Budi Mulia, Mawarwati ketika dikonfirmasi Musirawas Ekspres soal dugaan-dugaan yang diceritakan anak-anak panti asuhan, menurutnya sama sekali tidak benar. Bahkan ia mengancam akan menuntut anak-anak tersebut, karena melakukan kebohongan.

Namun diakuinya, ia pernah mendengar isu-isu negatife menerpa, tapi sekali lagi dijelaskannya informasi itu sama sekali tidak benar.

Soal batuan, dijelaskannya telah disampaikan semuanya ke anak panti. Hanya saja memang panti pernah menerima bantuan tiga ekor kambing. “Namun kambing tersebut ada yang mati, ada yang hilang dan satunya dijual dan uangnnya dibagikan kepada anak-anak panti asuhan,” ungkapnya.

Mengenai tuduhan itu, ia menambahkan mungkin ada anak yang tidak senang, karena dikeluarkan dari panti asuhan, karena telah berulang kali melanggar aturan.

Mengenai perbuatan asusila yang dituduhkan terhadap suaminya, Mamarwati juga mengatakan tidak benar dan bohong, serta bertujuan untuk menjatuhkan dirinya dari panti asuhan yang dipimpinnya itu sejak enam bulan terakhir.

Namun ia mengakui suaminya tinggal di panti asuhan Budi Mulya itu, karena ia selaku istri juga istrinya tingal disana. “Kami akan menutut balik terhadap kebohongan ini,” tambahnya.(ME-04)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar