Rabu, 04 Agustus 2010

Lagi, Puluhan Ikan Mati Diracun

MUSI RAWAS-Peristiwa ikan kolam air deras diracun kembali terjadi. Jika sebelumnya Rabu, 23 Juni ada peristiwa menyebabkan ratusan ton ikan mati, Rabu (4/8) terjadi peristiwa serupa menyebabkan puluhan ton ikan mati. Bahkan kolam ikan air deras terbesar di Musi Rawas juga terkena imbasnya, yakni milik H Tarmizi alias Tar.
Khusus di Kolam Tar jumlah ikan yang mati diperkirkan puluhan ton, dimana Rabu pagi telah dikeluarkan 10 ton ikan dan jumlah ini diperkirakan bertambah. Belum lagi ikan lainnya, apalagi diketahui ada 30 petak kolam, dengan kemampuan panen hingga 8 ton per petak.
Selain itu juga ada kolam lainnya, yakni milik mantan Bupati Musi Rawas, H Ibnu Amin yang dikelola oleh Alfian. Menurut Alfian ikan peliharannya yang mati sekitar 4 ton. Kemudian kolam lainnya, yakni milik Apung sekitar 1 ton, kolam air deras milik Silo sebanyak 0,5 ton. Selanjutnya kolam air deras milik Darso sekitar satu ton, kolam Riduan 1ton, kolam air deras Anang 0,5 ton. Juga kolam air deras milik Yudi 1 ton kolam milik Jamil sekitar 1 ton dan kolam milik Marsub sebanyak 1 ton.
Sebagaimana diceritakan oleh Iwan (40) pengelolah kolam ikan air deras milik Tarmizi kepada Musirawas Ekpres, kronologis kejadiannya bermula pada malam itu kolam milik Tarmizi yang dikelolahnya dijaga empat orang penajaga yakni Saryono (24), Boy (23), Bawi (25) dan Mat (25). Sedangkan dirinya sedang tidur dirumahnya yang barada ditempat kolam tesebut. Tarmizi (42), pemilik kolam tersebut saat kejadian berada dirumanya Jl Gentayu Kelurahan Talang Keputraan Kecamatan Lubuklinggau Barat.
Sekitar pukul 03.00 WIB saat itu penjaga kolam melihat ikan yang ada dikolamnya tersebut banyak yang mati mendadak. Melihat kejadian itu penjaga kolam langsung memberitahukan kepadanya. Sempat kaget, ia langsung membuka bendungan air dan langsung memberikan garam sekitar lima sak ke kolam tersebut untuk menawarkan air kolam tersebut.
Namun upay tersebut tak dapat menyelamatkan ikan miliknya tersebut sehingga ikan miliknya sekitar 40 Ton tersebut mati secara mendadak. Mengenai ikan yang mati sebenarnya banyak yang telah siap panen. Dan sebelumnya ikan kolam miliknya tersebut juga pernah mati mendadak karena diduga terkena putasium.
”Hanya saja saat itu tidak terlalu banyak,” jelas Iwan.
Mengenai penyebab, dirinya belum mengetahui sebab sebelumnya tidak ada tanda-tanda bahwa ikan tersebut akan mati secara mendadak. Dan peristiwa tersebut terjadi baru pertama kalinya sejak adanya kolam tersebut sejak tahun 1996 lalu. Dirinya berharap agar aparat hukum dapat mengungkapkan masalah tersebut.
”Untuk menghindari kerugian yang semakin banyak ikan yang mati tersebut dijual dengan harga Rp 4 Ribu/Kilogramnya,” tambahnya.
Kapolres Musi Rawas, AKBP Imam Sachroni SIk melalui Kasat Reskrim, AKP Maruli Pardede, mengatakan sejauh ini pihaknya terus menyelidiki penyebab kematian puluhan ikan ton di beberapa kolam milik warga.
“Kemungkinan akan terjun tim dari Labfor Polda Sumsel. Kita berharap dalam waktu yang singkat bahan apa yang menyebabkan ikan mati, dapat segera diketahui. Sedangkan mengenai tersangka yang diduga meracuni ikan, menurutnya juga masih dalam tahap penyelidikan,” tegasnya. (ME-04)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar