Selasa, 03 Agustus 2010

Kawanan Gajah Mengamuk Belum Diketahui Asalnya

MUSI RAWAS-Adanya kawanan gajah mengamuk di perkebunan sawit warga Sungai Keruh SP 5 yang berada 1,5 kilometer dari SP5 Kecamatan BTS Ulu belum ternyata diketahui Dinas Kehutanan (Dishut) Mura. Sehingga belum bisa dipastikan dari mana kawanan gajah yang mengamuk tersebut. Namun demikian Dishut Mura memastikan tetap akan menyelidiki asal komunitas kawanan gajah tersebut.

“Kita belum menerima laporan tertulis dari warga atau perusahaan yang kebunnya dirusak kawanan gajah. Jika hal itu benar terjadi maka Dishut akan berkoordinasi dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Sumsel,” kata Agus Septiyono, terkait adanya pengerusakan Kebun dan pondok oleh sekawanan gajah.

Ditambahkannya, jika kawanan gajah tersebut ditemukan maka akan diupayakan dikembalikan ke habitatnya.

“Kita harapkan agar masyarakat dapat memberikan laporan secara tertulis jika kawanan gajah masih merusak perkebunan warga,” katanya. Ini penting agar langkah penanganan bisa cepat dilakukan sehingga tidak lagi terjadi adanya gajah mengamuk yang merusakan lahan kebun atau bahkan perumahan warga.

Sebelummnya diinformasikan, salah satu pemilik kebun, Marzuki, warga Lubuklinggau mengungkapkan kawanan gajah yang berjumlah sekitar 10 ekor, sejak 10 hari terakhir sudah beberapa kali melakukan pengerusakan kebunnya.

Dikatakannya kawanan gajah telah merusak kebun, beberapa pohon sawit ditemukan sudah tercabut, bahkan daun dan batangnya terlihat di makan. Bukan itu saja pondok ukuran 4 x 4 meter di kebun juga roboh. Gajah diperkirakan mendorong pondok berbentuk panggung, hingga tidak berdiri lagi seperti semula.

Ditambahkan Marzuki, bukan kali ini saja gajah mengamuk di daerah sana. Bahkan diinformasikan juga sempat merusak kaca alat berat milik PT Medco, dan tentunya juga merusak kebun milik warga lainnya di sana. Dugaan sementara, kawanan gajah mengamuk karena diduga semakin sempitnya kawasan hutan tempar mereka beranak pinak.

Apalagi di lokasi yang berjarak sekitar 1,5 KM dari SP 5 BTS Ulu atau di seberang Sungai Keruh, tidak jauh dari lahan hutan produksi salah satu perusahaan.

“Baru-baru ini pihak perusahaan telah melakukan pemanenan, kemungkinan menyebabkan mereka terusik, makanya kawanan gajah ini mengamuk dan merusak kebun warga,” jelas Marzuki. (ME-05)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar